Belang, Manado
Warga Minahasa Tenggara (Mitra), khususnya di Desa Watuliney, Kecamatan Belang, dihebohkan atas kelahiran anak babi yang memiliki wajah dan bagian kepala mirip manusia. Tak heran jika warga kemudian berbondong-bondong menyaksikan peristiwa langka tersebut Sabtu hingga Minggu (03/02) kemarin.
Babi 'berkepala manusia' itu sendiri dilahirkan induknya Pukul 22.00 Wita, Jumat (01/02). Keesokan paginya, seorang penjaga peternakan babi milik keluarga Joutje Pondaag-Tumboybela, dikagetkan saat melihat anak bayi yang dilahirkan tersebut. Pasalnya, muka babi itu lebih menyerupai manusia. Babi mungil itu memiliki bulu putih dengan berat 1,5 kilogram. Kalau muka, hidung dan lidah babi itu mirip manusia, namun suaranya lebih mirip monyet. Lebih unik lagi anak babi berkelamin betina tersebut memiliki dahi layaknya dahi manusia serta memiliki pusar di atas kepalanya. Informasi yang diperoleh dilapangan, proses pembibitan babi itu terhitung 10 Oktober 2007 silam, Ini artinya, babi ini berada dalam kandungan induknya selama 3 bulan, 21 hari. Babi aneh ini memiliki 12 saudara yang dilahirkan induknya. Namun ke 11 saudara-saudaranya berfisik normal sebagaimana lazimnya seekor babi. Sementara berita anak babi mirip manusia ini menjadikan lokasi peternakan Ko' Uce terus dipadati warga dari segala penjuru desa, bahkan dari kecamatan tetangga. Pemandangan ini terjadi sejak Sabtu hingga Minggu kemarin. Hukum Tua Desa Watuliney Max Manampiring mengatakan, sejak hebohnya berita tersebut, kini anak babi itu tak lagi berada di kandangnya, karena oleh pemilik langsung dipindahkan kerumah. "Pemindahan ini semata-mata untuk memudahkan siapa saja yang ingin melihat anak babi ini," kata Kumtua Manampiring sambil menggendong anak babi langka tersebut.
Sementara itu, fenomena babi berkepala mirip manusia itu, mengundang beragam tanggapan. Camat Belang Sumaryadi Umar yang sempat ikut menyaksikan babi tersebut, mengatakan bahwa ini menunjukkan tanda-tanda akhir zaman. Sedangkan Kumtua Manampiring menambahkan, ini menandakan bahwa masyarakat Kabupaten Mitra harus lebih banyak bergumul lagi. "Lihat saja, tak hanya keanehan temuan anak babi ini yang terjadi di Mitra, sebab beberapa hari lalu di wilayah kita juga ditemukan anak ayam berkaki tiga," ujar Manampiring. Lain halnya dikatakan tokoh pemuda Mitra, Viddy Ngantung. Menurutnya, temuan ini merupakan tanda awas bagi masyarakat dalam menghadapi Pilkada. "Singkatnya dalam pilkada Mitra nanti boleh jadi akan tersaji pertarungan sengit antara masing-masing kandidat. Sebab itu, sudah sepantasnya kita sebagai warga menyadari itu sambil tetap terus menjaga kondusivitas daerah kita," ungkapnya.
Sumber : PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia
Warga Minahasa Tenggara (Mitra), khususnya di Desa Watuliney, Kecamatan Belang, dihebohkan atas kelahiran anak babi yang memiliki wajah dan bagian kepala mirip manusia. Tak heran jika warga kemudian berbondong-bondong menyaksikan peristiwa langka tersebut Sabtu hingga Minggu (03/02) kemarin.
Babi 'berkepala manusia' itu sendiri dilahirkan induknya Pukul 22.00 Wita, Jumat (01/02). Keesokan paginya, seorang penjaga peternakan babi milik keluarga Joutje Pondaag-Tumboybela, dikagetkan saat melihat anak bayi yang dilahirkan tersebut. Pasalnya, muka babi itu lebih menyerupai manusia. Babi mungil itu memiliki bulu putih dengan berat 1,5 kilogram. Kalau muka, hidung dan lidah babi itu mirip manusia, namun suaranya lebih mirip monyet. Lebih unik lagi anak babi berkelamin betina tersebut memiliki dahi layaknya dahi manusia serta memiliki pusar di atas kepalanya. Informasi yang diperoleh dilapangan, proses pembibitan babi itu terhitung 10 Oktober 2007 silam, Ini artinya, babi ini berada dalam kandungan induknya selama 3 bulan, 21 hari. Babi aneh ini memiliki 12 saudara yang dilahirkan induknya. Namun ke 11 saudara-saudaranya berfisik normal sebagaimana lazimnya seekor babi. Sementara berita anak babi mirip manusia ini menjadikan lokasi peternakan Ko' Uce terus dipadati warga dari segala penjuru desa, bahkan dari kecamatan tetangga. Pemandangan ini terjadi sejak Sabtu hingga Minggu kemarin. Hukum Tua Desa Watuliney Max Manampiring mengatakan, sejak hebohnya berita tersebut, kini anak babi itu tak lagi berada di kandangnya, karena oleh pemilik langsung dipindahkan kerumah. "Pemindahan ini semata-mata untuk memudahkan siapa saja yang ingin melihat anak babi ini," kata Kumtua Manampiring sambil menggendong anak babi langka tersebut.
Sementara itu, fenomena babi berkepala mirip manusia itu, mengundang beragam tanggapan. Camat Belang Sumaryadi Umar yang sempat ikut menyaksikan babi tersebut, mengatakan bahwa ini menunjukkan tanda-tanda akhir zaman. Sedangkan Kumtua Manampiring menambahkan, ini menandakan bahwa masyarakat Kabupaten Mitra harus lebih banyak bergumul lagi. "Lihat saja, tak hanya keanehan temuan anak babi ini yang terjadi di Mitra, sebab beberapa hari lalu di wilayah kita juga ditemukan anak ayam berkaki tiga," ujar Manampiring. Lain halnya dikatakan tokoh pemuda Mitra, Viddy Ngantung. Menurutnya, temuan ini merupakan tanda awas bagi masyarakat dalam menghadapi Pilkada. "Singkatnya dalam pilkada Mitra nanti boleh jadi akan tersaji pertarungan sengit antara masing-masing kandidat. Sebab itu, sudah sepantasnya kita sebagai warga menyadari itu sambil tetap terus menjaga kondusivitas daerah kita," ungkapnya.
Sumber : PT. Rajawali Citra Televisi Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar