
Kiat-kiat Rasulullah dalam mengatasi kemarahan yang sering menghinggapi jiwa generasi muda saat ini. Adapun kiat-kiatnya adalah sebagai berikut.
- Membaca ta’awudz. Yang bertujuan meminta kepada Allah I agar dijauhkan dari syaitan. Karena syaitan juga ambil bagian dari meledaknya amarah kita.
- Kalau sudah membaca ta’awudz masih saja marah, dan posisinya sedang berdiri. Oleh Rasulullah disuruh untuk duduk, yang bertujuan menenangkan diri, agar amarahnya mereda.
- Walaupun sudah duduk tapi amarahnya masih saja menggeliat maka, cobalah untuk berbaring. Yang tujuannya sama dengan yang duduk tadi.
- Diam. Biasanya orang yang sedang marah bicaranya pasti tidak karuan dan dari mulutnya keluar sumpah serapah. Oleh karena itu Rasulullah menganjurkan untuk diam.
- Berwudhu. Orang marah selalu badannya panas karena tubuh banyak membakar kalori. Maka untuk mereduksi panas tersebut Nabi menganjurkan untuk berwudhu.
- Dari kelima cara diatas belum berhasil, cobalah untuk shalat. Karena shalat dapat mencegah perbuatan mungkar.
Cara diatas adalah cara indrawi atau yang bersifat jasmani, kemudian cara maknawi atau hati, point-pointnya adalah sebagai berikut.
- Hendaknya mengingat besarnya pahala menahan amarah. Karena sama dengan menahan hawa nafsu kita.
- Kemudian ingatlah, bahwa syaitanlah yang menjadi provokator dan penyokong amarah kita.
- Hendaknya mengingat, bahwa terus menerus dalam kemarahan dapt memutus tali silaturahmi dan akan menambah permusuhan dan kebencian.
- Yang terakhir. Bayangkanlah bentuk wajah kita saat marah. Apakah seperti kambing atau serigala.

Sumber : http://abusalman08.wordpress.com/2007/11/25/mengatasi-marah-ala-nabi/